Selasa, 28 Juni 2011

Supply


Supply (penawaran) adalah kuantitas sebuah produk yang akan dan mampu ditawarkan oleh produsen ke pasar pada harga dan waktu tertentu (Dwidjo Susilo).

Penawaran adalah suatu rencana bagi seorang penjual untuk menetapkan berapa banyak jumlah barang yang akan dijual pada berbagai kemungkinan harganya (Pusdiklatwas BPKP).

Penawaran adalah berbagai kwantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, keadaan lain dianggap tetap tidak berubah. Selain itu penawaran dapat juga diartikan sebagai hubungan antara harga dengan kwantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual (Richard H. Leftwich).

Menurut Wilton H. Spencer dalam bukunya “Contemporary Economics”, Penawaran adalah sebuah hubungan, yang menunjukkan berbagai macam jumlah sesuai itu barang yang dapat disediakan oleh para penjual untuk di jual dengan berbagai macam harga alternatif, selama periode waktu tertentu, ceteris paribus.

Ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Penawaran Individu, yaitu jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.

2. Penawaran Kolektif, yaitu keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran ini merupakan penjumlahan keseluruhan penawaran perorangan.

Jenis penawaran yang lain adalah sebagai berikut:

1. Penawaran sub marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual dibawah harga pasar.

2. Penawaran marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual sama dengan harga pasar.

3. Penawaran super marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual produknya diatas harga pasar.

4. Penawaran individu : Penawaran yang dilakukan oleh satu individu

5. Penawaran pasar : Penawaran yang dilakukan oleh banyak penjual dipasar.

(Anonim, 2009)

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi.

Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semakin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual (Anonim, 2010).

“Jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang ditawarkan akan naik, sebaliknya jika harga suatu barang turun, jumlah barang yang ditawarkan pun akan turun.”

Jika harga jual barang/jasa tinggi, maka penjual akan menjual barang/jasa dalam jumlah yang lebih banyak. Harga yang tinggi akan menguntungkan penjual sehingga mereka akan terdorong untuk memproduksi atau menjual lebih banyak. Sebaliknya jika harga jualnya rendah, penjual hanya bersedia menjual dalam jumlah yang sedikit, bahkan jika harga terlalu rendah, penjual tidak sanggup memproduksinya.

Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah cateris paribus (semua asumsi diabaikan, dianggap konstan). Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah:

a.. Teknologi yang digunakan adalah tetap

b.. Penjual tidak memerlukan harga tunai

c. Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun

d.. Jumlah pedagang dan produsen tetap

Hukum penawaran dijelaskan oleh :

a. harga dapat menjadi rangsangan untuk para penjual atau produsen untuk menjual lebih banyak.

b. biaya produksi yang meningkat (oleh karena hukum mengurangi pengembalian) (Anonim, 2010).

Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antar jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul penawaran atau tabel penawaran. Sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga dari harga terendah sampai dengan tertinggi disebut kurva penawaran.

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual.

Salah satu unsur utama yang mendasari kurva penawaran yaitu biaya produksi. Apabila biaya produksi untuk barang rendah, relatif terhadap harga pasar, maka menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan barangnya dalam jumlah yang banyak. Apabila biaya produksi tinggi, relatif terhadap harga pasar, perusahaan-perusahaan memproduksi sedikit, beralih ke produksi produk-produk lain atau mungkin akan benar-benar keluar dari bisnis tersebut (Samuelson dan Nordhaus, 2003).

Bentuk kurva penawaran bisa berbentuk garis lurus atau melengkung. Kurva penawaran pada umumnya naik dari kiri bawah ke kanan atas (berslope positif), artinya harga yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain masuk ke pasar. Jadi, pengaruh harga barang terhadap penawaran barang ditunjukkan oleh gerakan di sepanjang kurva penawaran. Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar.

Pergerakan Kurva Penawaran

Kurva penawaran pada umumnya naik dari kiri bawah ke kanan atas (berslope positif), artinya harga yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain masuk ke pasar. Jadi, pengaruh harga barang terhadap penawaran barang ditunjukkan oleh gerakan di sepanjang kurva penawaran.

Pergerakan kurva penawaran tergantung dari harga produksi dan jumlah barang yang ditawarkan. Pergeseran kurva ke bawah akan terjadi apabila harga turun maka jumlah barang yang akan ditawarkan juga turun. Dan sebaliknya, apabila harga naik maka jumlah barang yang akan ditawarkan juga naik sehingga kurva penawaran akan bergeser ke atas. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum penawaran yaitu “makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan sebaliknya (Cateris Paribus).





Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

1. Harga barang itu sendiri

Apabila harga suatu barang naik, produsen akan menaikkan jumlah barang yang dihasilkannya. Hal ini akan membawa kita pada hukum penawaran yang menjelaskan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut.

2. Harga barang-barang lain

Harga barang lain yang terkait maksudnya adalah harga barang substitusi dan harga barang komplementer. Apabila harga barang substitusi naik, penawaran suatu barang akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, sementara jika harga barang komplementer naik, penawaran akan suatu barang akan berkurang.

Sebagai contoh, karena gula impor harganya lebih murah dari harga gula lokal, maka permintaan gula lokal menurun. Karena permintaan gula lokal menurun maka produsen gula terpaksa menurunkan produksi dan penawarannya.

3. Biaya produksi

Kenaikan biaya produksi akan menyebabkan penurunan penawaran barang. Apabila faktor-faktor selain biaya produksi tidak berubah maka kenaikan biaya produksi mengakibatkan menurunnya keuntungan atau bahkan kerugian bagi suatu perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian tentu akan tutup, sehingga tidak ada lagi barang produksinya yang ditawarkan di pasar. Demikian pula bagi perusahaan yang mengalami penurunan keuntungan mungkin akan mengalihkan usahanya ke bidang lain, sehingga produksi dan penawaran barang berhenti.

4. Tujuan-tujuan perusahaan

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Untuk memaksimumkan keuntungan tidak bisa dicapai dengan penggunaan kapasitas produksi maksimum, melainkan harus dengan penggunaan kapasitas produksi yang memaksimumkan keuntungan. Namun, tidak semua perusahaan bertujuan memaksimumkan keuntungan. Seperti perusahaan milik negara, umumnya lebih mementingkan memaksimumkan produksi dari pada memaksimumkan keuntungan. Ada perusahaan yang lebih mengutamakan menghindari resiko sehingga dapat terus selamat walaupun keuntungannya tidak maksimal. Tujuan yang berbeda-beda di atas menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian secara tidak langsung tujuan perusahaan akan mempengaruhi penawaran suatu barang.

5. Tingkat teknologi yang digunakan

Penggunaan teknologi dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan mutu produk, dan menciptakan produk baru. Terhadap penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua akibat, yaitu :

a. produksi dapat ditingkatkan dengan lebih cepat

b. biaya produksi dapat lebih murah. Dengan demikian keuntungan dapat menjadi lebih besar.

Dari kedua akibat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi dapat meningkatkan penawaran suatu barang di pasar.

Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurva penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurva penawaran ke kiri atau ke kanan.

Selain harga, faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi penawaran adalah sebagai berikut :

a. Teknik produksi dan harga faktor produksi. Karena hal yang terpenting dalam penentuan harga suatu barang adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang itu sendiri. Pada jumlah anggaran yang tetap, kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah, harga bahan baku, atau kenaikan tingkat bunga modal akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit. Hal ini tentu saja menyebabkan penawaran barang tersebut berkurang.

b. Perubahan harga barang lain. Hal ini berkaitan dengan sifat barang lain tersebut apakah substitusi ataukah komplementer.

c. Ekspektasi di masa depan. Apabila ekspektasi harga positif artinya tidak ada kemungkinan kenaikan harga relatif tinggi di masa depan maka penawaran akan tetap, sebaliknya apabila ada ekspektasi harga akan naik maka produsen akan mengurangi penawaran dan menimbun barang untuk dijual di masa yang akan datang. Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/ menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

d. Banyaknya produsen. Semakin banyak produsen artinya penawaran bertambah dan sebaliknya apabila jumlah produsen sedikit, penawaran akan berkurang.

e. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

f. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dan lainnya (Mafuah, 2007).

Cara Menghitung Penawaran

Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis :

Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T),

di mana :

Qs = jumlah barang yang ditawarkan

Pq = harga barang itu sendiri

Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)

C = Biaya produksi

O = tujuan-tujuan perusahaan

T = tingkat teknologi yang digunakan.

Fungsi ini dapat untuk menganalisis pengaruh semua faktor tersebut secara bersama-sama sekaligus, tentu dengan perhitungan yang lebih rumit. Untuk memudahkan perhitungan, umumnya dilakukan analisis secara parsial, yaitu analisis satu demi satu dengan menganggap faktor-faktor lain ceteris paribus. Fungsi penawaran parsial, ditulis sebagai berikut:

Qs = f( Pq | Pl, C, O, T) , di mana faktor-faktor yang dibelakang garis tegak adalah ceteris paribus.